Perkembangan saat ini, kejahatan siber berupa pengambilan akun hingga penipuan yang memanfaatkan generatif AI memiliki peningkatan yang cukup signifikan terhadap maraknya penipuan berbasis digital saat ini. Hal ini didukung oleh teknologi “deepfake” sebagai teknologi yang menggunakan AI untuk membuat Video, Audio maupun foto palsu terlihat seperti nyata sehingga sulit untuk dibedakan asli atau tidak.
Beberapa kasus yang terjadi di masyarakat Indonesia terkait kejahatan dengan deepfake AI ini antara lain:
- Publikasi Hoax terkait Pilkada 2024
- Penipuan dengan Foto/Video AI tokoh ternama
- Penipuan Video Call oleh artis ternama untuk menguras rekening bank korban
- Pelecehan seksual dengan AI
- Serangan Scamming
- Social Engineering
- Pencemaran nama baik
- Pencurian identitas, dll
Beberapa tips jika terdapat indikasi terkena serangan deepfake antara lain:
- Verifikasi Video Call dari orang asing/artis/tokoh ternama,
- Jika Video Call dari orang dekat/kerabat, lakukan verifikasi dengan mengajukan pertanyaan yang hanya bisa dijawab oleh orang tersebut
- Gunakan aplikasi pengenal nomor telepon terpercaya untuk memblokir panggilan spam dan penipuan
- Untuk kasus Scam AI, terapkan otentikasi dua faktor (2FA)
- Berhati hati dalam membagikan informasi di Media Sosial (foto dan video)supaya mengurangi potensi disalahgunakan dengan deepfake
- Aktifkan pengaturan privasi dan keamanan di Media Sosial
- Selalu verifikasi sumber informasi yang mencurigakan/memprovokasi