Ternyata Berisi Malware…..Hapus Aplikasi Keuangan ini

Ternyata Berisi Malware…..Hapus Aplikasi Keuangan ini

Ancaman keamanan digital kembali mengintai pengguna ponsel di Indonesia. Laporan terbaru McAfee: terdapat 15 aplikasi berbahaya yang sempat beredar di Google Play Store dan telah diunduh oleh lebih dari 8 juta pengguna di seluruh dunia, tiga di antaranya beredar di Indonesia dan telah di instal sekitar 2 juta kali. Aplikasi-aplikasi ini bukan aplikasi sembarangan, sebagian besar menyamar sebagai aplikasi pinjaman online dengan penawaran bunga rendah dan kemudahan pendaftaran. Mereka menggunakan nama, logo, hingga antarmuka mirip aplikasi keuangan resmi, sehingga banyak korban tidak curiga. Ternyata aplikasi ini mengandung Spy Loan, sebuah jenis malware yang mencuri data pribadi dan finansial serta berpotensi membobol rekening M-Banking korban.

Pola kejahatan siber yang serupa dari aplikasi pinjaman online ini secara umum alur penyebarannya sebagai berikut:

  • Iklan palsu di media sosial menawarkan pinjaman cepat, bunga rendah, dan tanpa syarat.
  • Korban tergiur dan mengunduh aplikasi.
  • Aplikasi meminta izin dan data sensitif seperti: KTP; Kontak; Lokasi; Galeri foto; Informasi pekerjaan & rekaman panggilan; Nomor rekening & data M-Banking
  • Setelah data dikumpulkan, pelaku memiliki akses untuk:
    • Menguras saldo rekening atau e-wallet
    • Melakukan transaksi atas nama korban
    • Mengancam dan memeras dengan penyebaran data pribadi
    • Jika korban meminjam, bunga tiba-tiba melonjak sangat tinggi, membuat korban tidak mampu membayar. Bahaya ini tidak hanya merugikan finansial, tapi juga berdampak psikologis karena banyak korban diteror terus-menerus.

Berikut daftar Aplikasi Berbahaya yang di rilis McAfee, Segera Hapus jika sudah anda Instal:

Meski begitu, pengguna dapat meminimalkan risiko selama memahami cara melindungi diri. Berikut panduan yang dapat diterapkan oleh setiap pengguna ponsel:

1. Instal Hanya Aplikasi Keuangan dari Sumber Terpercaya

Pastikan aplikasi berasal dari pengembang resmi, situs perusahaan yang valid, atau toko aplikasi terpercaya. Meski dari toko resmi, pengguna tetap harus selektif.
Hindari aplikasi dengan ciri berikut:

  • Nama yang terlalu umum atau tidak dikenal
  • Janji pinjaman cepat/bunga rendah tanpa syarat
  • Review negatif atau ulasan yang terdengar meragukan

2. Teliti Izin Aplikasi Sebelum Menginstal: Jika aplikasi meminta izin berlebihan, batalkan proses instalasi karena berpotensi berbahaya.
Aplikasi pinjaman tidak memerlukan akses pada:

  • Kamera atau galeri
  • Kontak dan SMS
  • Mikrofon
  • Pesan atau panggilan

3. Jangan Menyimpan Data M-Banking di Ponsel: Malware seperti Spy Loan dapat memindai dan mencuri informasi sensitif yang tersimpan di perangkat. Hindari menyimpan:

  • Screenshot nomor rekening, ATM, atau virtual account
  • PDF berisi data rekening, nomor kartu debit, atau payroll

4. Gunakan OTP, PIN, dan Password yang Berbeda untuk Setiap Layanan: Banyak pengguna keliru menyamakan kredensial antarplatform, misalnya PIN M-Banking sama dengan e-wallet atau password email sama dengan aplikasi bank.
Gunakan kombinasi berbeda untuk menghambat upaya pembobolan.

5. Aktifkan Notifikasi Transaksi: Notifikasi membantu pengguna segera mengetahui adanya transaksi yang mencurigakan, Jika menemukan transaksi tanpa persetujuan, segera hubungi bank dan lakukan pemblokiran. Aktifkan hal-hal berikut:

  • SMS notifikasi
  • Push notification dari aplikasi bank
  • Email banking

6. Gunakan Aplikasi Keamanan atau Antivirus Tepercaya: Pastikan antivirus selalu diperbarui untuk menghindari ancaman terbaru. Aplikasi keamanan dapat membantu:

  • Mendeteksi dan memblokir aplikasi berbahaya
  • Menghalangi perangkat diambil alih
  • Mencegah malware berjalan di latar belakang

7. Segera Hapus dan Laporkan Aplikasi Mencurigakan: Langkah ini memastikan malware tidak bertahan meski aplikasinya telah dihapus.
Jika menemukan aplikasi yang diduga palsu atau tidak resmi:

  1. Jangan membuka kembali aplikasi
  2. Hapus data dan uninstall
  3. Setel ulang seluruh izin aplikasi
  4. Lakukan pemindaian perangkat dengan antivirus
  5. Ganti seluruh PIN dan password akun finansial

Kesimpulan

Lonjakan aplikasi keuangan palsu membuktikan masih banyak pengguna yang tergoda oleh penawaran instan tanpa mengecek keamanan aplikasi. Padahal, aplikasi semacam itu mampu mencuri data pribadi, menguras saldo rekening, hingga melakukan pemerasan digital. Di era layanan keuangan serba digital, kesadaran keamanan harus menjadi prioritas. Ingatlah “Jika penawaran terlalu indah untuk menjadi kenyataan, besar kemungkinan itu adalah penipuan”.  Dengan kewaspadaan dan langkah proteksi yang tepat, masyarakat dapat tetap menikmati kemudahan teknologi finansial tanpa menjadi korban kejahatan siber.

Sumber: https://cyberhub.id/

Scroll to Top