BI Fast terkena Fraud 200 M….kita harus apa?

BI Fast terkena Fraud 200 M....kita harus apa?

Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmennya menjaga keamanan sistem pembayaran nasional setelah terungkapnya kasus transfer ilegal di beberapa bank dengan potensi kerugian sekitar Rp 200 Miliar. BI telah berkoordinasi intensif dengan OJK dan aparat penegak hukum untuk memastikan penanganan kasus berlangsung cepat dan langkah pemulihan dilakukan secara menyeluruh. BI memastikan bahwa layanan BI-Fast tetap aman, andal, dan berstandar internasional. Seluruh proses pengiriman instruksi transaksi dari bank ke BI telah dilindungi jaringan komunikasi yang sangat aman. Karena itu, masyarakat dihimbau tidak ragu memanfaatkan BI-Fast sebagai instrumen pembayaran digital yang cepat, murah, dan efisien.

Meski demikian, BI meminta seluruh bank peserta BI-Fast untuk memperkuat keamanan internal karena sebuah sistem hanya sekuat titik terlemahnya. Penguatan tata kelola TI, deteksi dini fraud, audit berkala, hingga kesiapan respons insiden menjadi fokus utama BI dan industri sistem pembayaran. BI juga telah menerbitkan pedoman ketahanan dan keamanan siber sejak April 2024 untuk membantu seluruh Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran menghadapi risiko serangan dan kejahatan digital yang semakin kompleks. Di sisi lain, BI mengajak masyarakat menjadi bagian dari ekosistem pembayaran yang sehat dengan selalu memeriksa transaksi, menjaga kerahasiaan PIN dan OTP, serta mengaktifkan notifikasi rekening. Kolaborasi kuat antara regulator, industri, dan masyarakat menjadi kunci terciptanya sistem pembayaran yang aman, terpercaya, dan berintegritas.

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/

Scroll to Top