Gelombang aksi demonstrasi besar yang terjadi di berbagai kota dalam beberapa hari terakhir tidak hanya menyedot perhatian masyarakat, tetapi juga dijadikan celah oleh pelaku kejahatan siber. Muncul modus penipuan digital baru dengan kedok membagikan video aksi demo. Nyatanya, file tersebut hanyalah jebakan berupa aplikasi berbahaya (APK) yang berpotensi meretas data pengguna. Kasus ini pertama kali diungkap oleh akun Instagram @cyberity.network, yang memperlihatkan tangkapan layar percakapan mencurigakan. Dalam pesan itu, pelaku menyebarkan file APK berukuran sekitar 78 MB yang diklaim sebagai panduan untuk membuka video demo. Namun, file tersebut bukan video, melainkan malware yang bisa mencuri data pribadi hingga merusak perangkat ponsel. “Teman-teman, tetap waspada ya. Penipu mulai memanfaatkan momen demo ini. Modusnya seolah membagikan video, tapi sebenarnya APK berbahaya,” tulis akun @cyberity.network pada unggahannya, Selasa (2/9/2025).
Peringatan serupa juga disampaikan oleh akun resmi Bank Syariah Indonesia (BSI) di platform X. Pihak bank menekankan bahwa modus penipuan ini tidak sekadar berkedok video demo, melainkan bisa muncul dalam bentuk dokumen sehari-hari, seperti undangan, tagihan pajak, hingga bukti pengiriman paket. “File berbahaya bisa disebarkan lewat chat, email, maupun media sosial. Jangan pernah mengunduh APK dari sumber yang tidak terpercaya,” tulis akun resmi BSI. Jika file tersebut terpasang di ponsel, risikonya sangat besar. Aplikasi berbahaya itu bukan hanya dapat mencuri data pribadi, termasuk username, password, dan PIN perbankan digital, tetapi juga bisa merusak kinerja perangkat serta memberi akses penuh kepada pelaku untuk mengendalikan ponsel korban.
Kasus penipuan dengan modus baru ini menjadi pengingat betapa pentingnya kesadaran digital di era serba online. Pelaku kejahatan siber akan terus mencari celah dengan memanfaatkan berbagai situasi untuk menjalankan aksinya. Karena itu, masyarakat harus selalu waspada, tidak mudah tergiur oleh file maupun tautan mencurigakan, serta rutin mengikuti perkembangan informasi tentang teknik penipuan terbaru. Melalui kewaspadaan dan edukasi bersama, ancaman dari aplikasi palsu (APK) dapat ditekan. Ingat, satu klik tanpa kehati-hatian bisa membuka jalan bagi peretas untuk mencuri data pribadi. Semangat para pejuang aspirasi rakyat Indonesia…….tetap waspada dan aman yaaa.